Lindungi Akses Login WordPress Anda
Daftar Isi
ToggleSalah satu titik paling rentan pada WordPress adalah halaman login.
Oleh karena itu, langkah pertama dalam mencegah hack WordPress adalah memperkuat sistem login.
Hindari penggunaan username default seperti “admin” karena ini adalah target utama para peretas.
Sebagai gantinya, gunakan nama pengguna unik yang tidak mudah ditebak.
Password juga memegang peranan penting.
Pastikan password yang Anda gunakan terdiri dari kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol.
Hindari menggunakan password sederhana seperti “123456” atau “password”.
Untuk menambahkan lapisan keamanan tambahan, aktifkan fitur autentikasi dua faktor (2FA).
Dengan 2FA, pengguna tidak hanya memasukkan password, tetapi juga kode verifikasi tambahan yang dikirim melalui email atau aplikasi otentikator.
Hal ini akan menyulitkan peretas meskipun mereka mengetahui password Anda.
Batasi jumlah percobaan login agar tidak terjadi brute force attack.
Plugin seperti Limit Login Attempts Reloaded dapat membantu Anda memblokir IP yang mencoba masuk berkali-kali.
Selain itu, mengaktifkan CAPTCHA atau reCAPTCHA juga bisa mencegah bot otomatis yang mencoba masuk ke situs Anda.
Langkah berikutnya yang juga penting adalah mengubah URL login WordPress dari default “wp-login.php” menjadi URL khusus. Ini akan menyulitkan bot dan hacker dalam menemukan halaman login Anda.
Perkuat Keamanan Server dan Sistem WordPress
Selain dari sisi login, keamanan WordPress juga perlu diperhatikan dari sisi server dan sistem internal.
Selalu perbarui versi WordPress, tema, dan plugin.
Pembaruan biasanya mencakup perbaikan celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh hacker.
Hapus plugin dan tema yang tidak terpakai. Meskipun tidak aktif, plugin yang tidak diperbarui dapat menjadi jalan masuk bagi peretas.
Gunakan hanya plugin dari pengembang terpercaya dan hindari mengunduh dari sumber yang tidak jelas.
Untuk perlindungan tambahan, pasang plugin keamanan seperti Wordfence Security atau iThemes Security.
Plugin ini bisa memberikan firewall, scanning malware, dan laporan aktivitas mencurigakan di situs Anda.
Aktifkan SSL (Secure Socket Layer) pada website Anda.
Dengan SSL, data yang dikirimkan oleh pengguna akan dienkripsi, sehingga lebih sulit diakses oleh pihak ketiga yang tidak berwenang.
Jika Anda tidak menggunakan fitur XML-RPC, lebih baik dinonaktifkan. XML-RPC sering digunakan dalam serangan brute force dan DDoS.
Anda bisa menonaktifkannya melalui plugin atau pengaturan server.
Perhatikan juga permission file dan folder pada situs Anda.
Pastikan file penting seperti wp-config.php tidak dapat ditulis sembarangan. Atur permission menjadi 440 atau 400 agar lebih aman.
Terakhir, jangan lupakan backup.
Lakukan backup secara berkala, baik secara manual maupun otomatis.
Backup sangat penting jika sewaktu-waktu terjadi peretasan, karena Anda dapat mengembalikan situs ke kondisi normal dengan cepat.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda bisa mencegah hack WordPress secara lebih efektif dan menjaga situs tetap aman dalam jangka panjang.