Cek Teknis dan Fungsi Website Sebelum Launching
Daftar Isi
ToggleSebelum sebuah website resmi dipublikasikan, aspek teknis dan fungsi dasar harus dipastikan berjalan tanpa masalah.
Ini penting agar pengunjung mendapatkan pengalaman terbaik sejak hari pertama.
Langkah pertama adalah memeriksa semua tautan di website.
Pastikan tidak ada broken link yang mengarah ke halaman error.
Link yang tidak aktif dapat menurunkan kredibilitas situs dan merugikan SEO.
Gunakan tools seperti Broken Link Checker untuk mempercepat proses pengecekan.
Kemudian, pastikan kecepatan loading website optimal.
Website yang lambat dapat meningkatkan bounce rate. Anda bisa menggunakan GTmetrix atau Google PageSpeed Insights untuk menganalisis kecepatan situs dan rekomendasi perbaikannya.
Jangan lupa uji tampilan dan fungsi di perangkat mobile.
Di era mobile-first saat ini, website harus responsive dan mudah diakses dari berbagai ukuran layar.
Pastikan font terbaca dengan jelas, tombol mudah diklik, dan konten tersusun rapi.
Selanjutnya, uji semua formulir yang ada di website.
Mulai dari formulir kontak, form pendaftaran, hingga form transaksi, semuanya harus dikirimkan ke alamat email atau sistem database dengan benar.
Jangan sampai ada form yang macet saat digunakan.
Selain itu, periksa fungsi-fungsi interaktif seperti slider, pop-up, atau menu dropdown.
Pastikan tidak ada yang error atau mengganggu kenyamanan pengguna.
Gunakan tools pengujian manual atau perangkat otomatis seperti BrowserStack untuk melihat tampilan di berbagai platform.
Terakhir, uji kompatibilitas website di berbagai browser.
Situs harus tampil baik di Google Chrome, Mozilla Firefox, Safari, dan Microsoft Edge.
Perbedaan versi browser bisa menyebabkan tampilan website tidak konsisten jika tidak diantisipasi.
Cek Konten, SEO, dan Keamanan Situs
Selain aspek teknis, isi konten dan elemen pendukung lainnya juga perlu diperhatikan agar website tampil maksimal saat diluncurkan.
Hal penting pertama adalah melakukan pemeriksaan ulang terhadap konten tulisan.
Pastikan tidak ada salah ketik, kalimat tidak efektif, atau informasi yang membingungkan.
Konten harus mudah dipahami dan sesuai dengan target audiens.
Selanjutnya, terapkan optimasi SEO on-page.
Setiap halaman wajib memiliki judul (title), deskripsi (meta description), heading (H1, H2), dan keyword yang relevan.
Ini akan membantu website lebih mudah ditemukan oleh mesin pencari.
Gambar juga berperan besar.
Gunakan gambar yang sudah dikompres agar tidak memperlambat loading situs.
Sertakan juga alt text yang relevan agar gambar tetap terbaca oleh mesin pencari.
Keamanan tidak boleh diabaikan.
Pastikan website Anda sudah menggunakan sertifikat SSL (HTTPS).
Selain melindungi data pengguna, ini juga menjadi sinyal positif di mata Google.
Langkah penting lainnya adalah melakukan backup situs secara berkala.
Ini akan sangat membantu jika terjadi kesalahan teknis atau serangan siber.
Backup bisa dilakukan secara otomatis melalui plugin atau layanan hosting.
Terakhir, aktifkan Google Analytics dan Google Search Console.
Dengan dua tools ini, Anda bisa memantau trafik pengunjung, performa SEO, serta mendeteksi masalah indeks di Google dengan lebih akurat.
Dengan checklist ini, Anda bisa memastikan website siap diluncurkan secara profesional dan minim risiko.